Tuesday, January 19, 2016

Cerita Tentang Hujan

Hujan selalu membawa perasaan damai bagi mereka yang menikmatinya, bagi mereka yang percaya selalu ada keajaiban di tiap tetesnya yang jatuh, salah satunya aku.

Bagiku, suara deras hujan yang turun membentur tanah adalah melodi terbaik dan paling indah yang pernah Tuhan ciptakan. Selalu terdengar syahdu di telingaku yang terlalu sering mendengar suara klakson berbagai kendaraan dalam hiruk-pikuk kemacetan kota.

Saat rintik hujan menyentuh wajahku, aku seolah lupa bahwa aku sedang dalam suasana hati yang tak baik, bahkan hancur. Putus cinta, patah hati, dikecewakan, semua hal buruk yang mungkin membuatmu kehilangan selera makan dalam waktu yang lama, yang membuatmu terlihat menyedihkan.

Berada di bawah rintik hujan adalah momen terbaik yang pernah terjadi dalam hidupku. Karena saat basah kuyup, aku selalu teringat akan banyak kenangan indah yang berlalu begitu saja. Mengingat betapa bahagianya masa kecil saat aku dan teman-teman menerobos hujan sepulang sekolah karena tak sabar menunggunya reda, naik motor bersama ayah dengan sangat pelan sambil memegang payung lipat karena tak punya jas hujan, atau momen-momen indah yang lain saat aku beranjak dewasa, seperti berhujan-hujanan di malam sebelum hari ulang tahunku tiba bersama cinta pertamaku, yang justru jadi kado paling manis yang pernah kudapat selama dua puluh dua tahun aku bernafas, saat-saat terbaik yang takkan pernah terlupakan sepanjang hidup.

Saat hujan, semua memori indah yang bernostalgia di pikiranku seolah terjadi kembali. Seolah waktu berhenti dan dengan senang hati membiarkanku bahagia bersama kenangan indah yang pernah kupunya.

Lantas, kenapa harus berteduh jika berhujan-hujanan itu menyenangkan?

No comments:

Post a Comment