Friday, July 7, 2017

Kangen Apa?

Aku kangen. Tapi nggak tahu hal apa yang sekarang lagi aku kangenin dari kamu. Kita udah bareng-bareng lagi, tapi aku nggak ngerti apa yang berubah dari kita dan ngebuat perasaan aku—atau mungkin kamu juga—jadi beda. Mungkin karena kita udah terlalu lama terpisah. Mungkin karena kita udah terlalu lama hidup sendiri-sendiri. Mungkin karena kita udah dewasa. Mungkin karena aku udah jarang denger "Aku sayang kamu." dari kamu. Atau mungkin, karena aku udah capek pacaran dan pengin cepet dihalalin karena udah bosen diucapin selamat pagi cuma lewat chat WhatsApp.

Nggak tahu kenapa, tiba-tiba, aku kangen semua hal sepele yang pernah kita lewatin bareng-bareng. Sepotong kecil kenangan yang memenuhi lebih dari separuh kapasitas memori otakku. Nyontek buku PR atau jawaban essai kamu, ngeliat kamu keringetan setelah jam pelajaran olahraga berakhir, merhatiin kamu dari jauh waktu kamu melototin monitor di lab. komputer, ngeledek kamu dengan julukan autis, online berjam-jam cuma buat chat di Facebook sama kamu, dipuji kamu karena dapet juara kelas, bahkan sampai kangen kamu yang belum kenal rokok sama sekali.

Aku yang berubah, atau kamu? Aku nggak tahu. Mungkin aja, kita berdua sama-sama berubah tapi nggak menyadarinya. Yang pasti, aku mencoba menjalani waktu yang kupunya bareng kamu sebaik mungkin. Walaupun aku cuma punya sehari atau dua hari dalam sebulan untuk sekedar ketemu dan cerita banyak hal sama kamu secara langsung. Walaupun kadang aku nggak bisa mengontrol emosiku karena hal sepele yang seharusnya nggak aku ributin ke kamu. Walaupun kamu sering nggak peka kenapa kamu nyebelin dan bikin aku jengkel. Walaupun kamu garing, gendut, dan sok ganteng. Hehe.