Wednesday, April 26, 2017

Life is a Surprise

"Ciyeeeee... yang kemarin jalan. Gimana? Cerita, dong?"

Ini cerita 2 hari yang lalu. Waktu itu masuk pagi. Baru juga nyampe. Udah ditodong pertanyaan yang gimana gitu. He.

Gue nggak tahu apa spesialnya cerita dari seseorang yang balikan sama mantannya. Biasanya kan, malah dibego-begoin. :(

Cuma... gimana, ya? Dibilang seneng, ya seneng. Tapi rasanya aneh. Aneh karena butuh waktu lebih dari dua setengah tahun sampai akhirnya kita bisa bareng-bareng lagi. Dan masing-masing juga bertanya-tanya, takut kalo kita nggak bisa kayak dulu lagi. Sayangnya nggak kayak dulu. Nyamannya nggak kayak dulu.

Ngerasa lucu aja, saat kita duduk bersebelahan dan nyeritain masa-masa disaat kita nggak sama-sama. Setelah putus deket sama siapa aja, gimana kabar orang yang dulu ngancurin hubungan kita, gimana ceritanya dia bisa kepikiran gue lagi, gimana kuliahnya selama gue nggak ada di samping dia, sampai gimana respon cewek-cewek yang suka sama dia nanti setelah tahu kalo kita akhirnya balikan. Kita cerita banyak hal, bahkan mensyukuri waktu-waktu yang kita lewatin saat kita berdua dipisahin.

Jujur, dari dulu emang dalam hati kecil gue percaya kalo suatu saat dia bakal balik lagi. Walaupun nggak tahu kapan. Walaupun nggak bisa mastiin itu bakal bener terjadi. Walaupun nggak bisa dibilang nungguin dia juga sih, karena gue jalanin yang ada aja tanpa berusaha buat nyari pengganti dia. Sampai selalu dibilang totally gagal move on, jones, nggak laku, bahkan ada yang lebih nyakitin ngomong kalo gue cuek kayak gitu terus bakalan jadi perawan tua kayak si anu. Tapi, gue tipe yang nggak terlalu peduli omongan orang, sih. Karena menurut gue, ngejalanin hubungan dengan orang yang bahkan nggak bisa dapet secuil pun tempat di hati lo cuma buang waktu dan sia-sia aja.

Disaat orang-orang di sekitar gue bawel nyuruh cepet-cepet nyari jodoh, gue sih tetep stay cool. Gue percaya kalo jodoh udah ada yang ngatur. Tugas gue ya cuma ikhlas dan percaya. Plus nggak lupa berdoa untuk didekatkan dengan orang yang baik. Dan ternyata emang bener, saat kita nggak pernah berhenti untuk terus percaya sama Allah dan kebaikan-Nya, ada aja kejutan yang Dia kasih. Be like... Kok aneh, ya. Kayak mimpi, deh. Terus nyubit-nyubit pipi dan tangan sendiri saking nggak percaya karena belum lama ini ngerasain hal-hal yang nyakitin. Bahkan, gue sampai sekarang masih ngerasa ini bohongan. Masih berpikir kalo hidup gue besoknya bakal balik lagi kayak semula.

Jadi, buat yang baru putus atau lagi nunggu seseorang, jangan kecil hati, ya. Karena penantian lo belum seberapa. Yang penting ikhlas, percaya kalo apa yang Allah kasih buat lo itu pasti yang terbaik, apapun itu. Minta sama Allah kelapangan hati menerimanya setiap kali lo berdoa, insya Allah rasa sakitnya berkurang. Juga, minta semoga kelak lo diberi jodoh yang baik, dan ridha Allah datang bersama orang yang saat ini lo sayang. Seiring lo memperbaiki diri, insya Allah lo akan bersama dengan orang yang baik pula.

Tuesday, April 18, 2017

Isi Hati Penuh Tanya

Andai mengendalikan diri untuk tidak merindukanmu adalah hal yang mudah. Andai mengalihkan perhatian agar tidak memikirkanmu dapat kulakukan dengan sekedar menonton drama Korea atau mendengar lagu-lagu pop punk favoritku selama beberapa jam ke depan. Andai aku bisa bilang tidak untuk setiap rasa yang selalu ingin singgah. Andai perasaanku bisa berubah dengan mudahnya, sepertimu.

Hei, J. Jujur, ini adalah luapan perasaanku yang tak pernah bisa mengerti spesies Aquarian macam kamu. Hari ini kamu berkata, "Udahlah ri, kita udah ga bisa kaya dulu lagi. Aku yang ngga mau." Semudah itu kamu mengucapnya tanpa berpikir dulu apakah kata-kata itu akan menyakitiku atau tidak. Lalu beberapa bulan kemudian, kamu datang dan bilang rindu padaku seolah kata-katamu yang kemarin hanya jokes receh yang biasa kamu tertawakan dan esoknya kamu lupakan begitu saja. Dan, saat aku berpikir masih ada kesempatan buatmu karena kamu berhak mendapatkannya, di saat yang sama kamu menghilang tanpa satu katapun yang setidaknya memberiku kejelasan.

Sebenarnya, aku hanya ingin tahu. Apa kamu sudah sadar bahwa kata-katamu yang kemarin hanya ungkapan dari perasaan sesaatmu saja? Apa kamu sudah sadar bahwa rindu yang kamu ungkapkan padaku datang hanya karena terbawa suasana dari malam-malam sendu berhujan belakangan ini saja? Apa kamu sudah sadar jika berpisah dariku tak mengubah bagian penting yang ada dalam hidupmu?

Dan juga, apa bermain-main dengan perasaan itu hal yang menyenangkan buatmu? Jadi sebenarnya, yang kamu inginkan itu apa? Yang kamu inginkan untuk ada di sisimu itu siapa? Tolong, jangan singgah di pikiranku jika kamu tidak benar-benar ingin ada di sana. Jangan menghantui aku dengan kata maaf dan sesal jika kamu tak sungguh-sungguh memaknainya.

Sungguh, aku hanya tak pernah bisa mengerti mengapa sejak dulu isi hatimu selalu penuh tanya.