Sunday, April 26, 2015

The Power of Prayer

Apa yang kau lakukan disaat merindukan seseorang? Menghubunginya? Mengatakan bahwa kamu merindukannya? Mungkin akan mudah melakukannya jika dia masih mengingat setitik kecil tentang dirimu. Namun jika tidak?

Hei, tahukah kamu bahwa doa dapat menjadi penawar rindu? Sebelumnya aku adalah orang yang tak yakin akan kekuatan sebuah doa, bahkan seringkali tak memercayainya. Tapi setelah kucoba, ternyata rasanya bagai candu. Tak pernah kusangka mengadu pada Tuhan adalah sebaik-baik penawar rindu. Hatiku tenang, dan rinduku rasanya terobati.

Aku bukanlah orang yang ekspresif. Jika kamu mengenalku dengan baik, kau pasti tahu bahwa aku hanya dapat menunjukkannya pada seseorang yang kupercaya. Kupercaya dapat menjadi pendengar yang baik, serta kupercaya untuk kubagi bebanku bersamanya.

Ya, aku pernah mencobanya. Aku pernah bahkan masih menyemogakan dia menjadi bahagiamu setelahku, hingga sekarang. Menyemogakan dia menjadi tempatmu bersandar saat lelah, menjadi pelipur laramu, dan menjadi satu-satunya orang yang kau berikan senyummu yang aneh, namun spesial. Menjadikanmu semangatnya, sebanyak kamu memuja dan memikirkannya.

Semoga dia mampu memahamimu lebih baik dariku. Menjaga, mendampingi, dan menanti kesuksesanmu dengan sabar dan setulus hatinya. Semoga senyum manis dan suara indahnya saat menyapamu dapat menjadi semangat untukmu belajar dan bekerja lebih giat, serta menuntunmu menjadi pria yang lebih baik, yang dapat kau sayangi dengan tulus, tanpa kepura-puraan dan hasrat sesaat.

Dan semoga, kau dapat temukan bahagiamu yang hakiki dalam dirinya. Aku? Aku hanya dapat membisikkan namamu dalam lantunan doa panjang pada Tuhan setiap kensunyian malam menyapaku. Semoga, segala semogaku pada Tuhan dikabulkan-Nya, termasuk nama terakhir yang kuingin agar Tuhan memberinya bahagia setelah kedua orangtua dan saudara-saudaraku. Karena, sebaik-baik cara mencintai adalah mendoakannya, bukan? :)