Thursday, March 20, 2014

Tuhan, Salahkah Aku Mengeluh?

Life is never flat. Ya, kata itulah yang sering kulihat saat commercial break produk makanan ringan menjeda acara televisi favoritku.

Jam dinding menunjukkan pukul 9 malam, hatiku gelisah tak menentu, entah memikirkan apa. Segera kuambil wudhu dan melakukan sholat Isya.

Rasanya sedikit lebih tenang, tapi tak menghilangkan rasa sesakku akan banyak pemikiran tentang hidup. Terlebih kehidupan pribadiku. Masalah keluarga, pekerjaan, hingga kadang masalah cinta seringkali membuat aku banyak berpikir.

Mengeluh. Ya, tak jarang aku mengeluhkan banyak hal dari hidupku. Kadang merasa bahwa Tuhan tak adil. Kehidupanku yang serba kurang jadi salah satu alasan nya.
Kadang aku iri melihat teman sebayaku berbahagia atas apa yang mereka miliki. Sedangkan aku? Rasanya tak ada satupun yang dapat membuatku berbahagia saat ini.

Tuhan, salahkah jika aku mengeluh? Maafkan aku karena lebih sering mengeluh daripada bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Mu. Aku sadar begitu banyak hal yang seharusnya aku syukuri ketimbang memikirkan apa yang harus aku keluhkan dari sekian banyak pemberian-Mu. Tapi jujur, sesak rasanya menahan semua ini. Kadang aku berpikir apakah aku tak pantas merasakan kebahagiaan dari-Mu? Aku tahu itu tak kekal, tapi bolehkah aku meminta?

Aku tak minta jadi orang yang bergelimang harta, punya mobil mewah, rumah seperti istana, tinggal tunjuk saat aku menginginkan sesuatu untuk jadi milikku saat itu. Tidak. Aku hanya ingin bahagia dalam kecukupan.

Tuhan maafkan aku karena telah mengaku bosan atas cobaan yang selama ini Kau berikan. Aku hanya jenuh dan berharap bahwa Engkau akan memberikan jawaban atas semua ujian ini dengan segera. Percayalah, aku masih berharap semua ini hanya mimpi. Semoga saat aku bangun keesokan hari, cerita hidupku akan berjalan indah hingga akhir nanti dan selamanya.