Wednesday, October 31, 2018

Terima Kasih

Ada beberapa perasaan cemas di antara hari-hari yang telah kulalui denganmu. Cemas, bahkan takut. Menghantuiku tiap kali kita berjauhan, bahkan makin besar saat kita bertemu dan melepas rindu yang tertimbun selama berminggu-minggu dengan saling berpelukan. Hingga akhirnya setetes bening jatuh dengan mudahnya ketika kata 'andai' dan 'bagaimana kalau nanti' berlarian dalam sel-sel otak. Sepintas memikirkan sendiri bagaimana hubungan kita nantinya di masa depan.

Aku, selalu mempersiapkan diri untuk tiap-tiap selamat tinggal yang akan kudengar. Karena aku tahu, tak pernah ada temu yang abadi. Aku, hanya ingin bilang: dengan atau tanpamu kuhabiskan sisa hidupku kelak, aku bersyukur atas kehadiranmu dan aku bahagia dipertemukan Tuhan dengan kamu meski kita tidak selalu baik-baik saja.

Terima kasih karena sudah hadir di hidupku meski aku tak pandai mengingat setiap kenang sebaik kamu. Terima kasih untuk tiap hal sederhana yang sudah kamu lakukan untuk membuatku bahagia. Terima kasih sudah bersedia jadi bagian hidupku selama delapan tahun terakhir, hingga hari ini.

No comments:

Post a Comment